Ada orang-orang tertentu yang diberi 'anugerah' berupa body yang sexy, curvy, langsing, tinggi, bak gitar spanyol atau apapun itulah. Good for them.
Tapi ngga sedikit, wanita yang diberi 'kelebihan'... berat badan.Ya saya ini contohnya.. #uhuk.
I've been dealing with those overweight kinda things, in my whole life kayaknya ya. Sekurus-kurusnya jaman masih gadis dulu, nggak pernah bisa kurus banget juga.
Masih inget rasanya, medio 2004, ketika diterima kerja di sebuah stasiun tv swasta, sebagai reporter sekaligus presenter. Seorang atasan wanita yang sangat tersohor (tsaaaahhhh) memandang saya dari atas sampe bawah, sambil bilang "kayak gini mau jadi presenter? turunin dulu 5kg lagi" dg tatapan keji bak pemain sinteron antagonis. Sejak hari itu, saya pun berjuang mengatasi berbagai macam perasaan yang berkecamuk, semuanya terkait BERAT BADAN. Sigh.
FYI, sejak tahun 2004 saya tetap tampil di layar sebagai presenter
berita, dan mungkin tercatat dalam sejarah sebagai presenter tergemuk..
Iya sih saya lebay. Bhay!
Suatu ketika, sang atasan mulai desperate dengan berat badan saya, yang bukannya tambah kurus, malah tambah bahenol. Akhirnya beliau membuat peraturan, dengan meletakkan timbangan badan di ruang make up. Setiap minggu saya harus menimbang berat badan, mencatatnya dalam log book dan melaporkannya ke beliau. Entahlah, apa tujuan beliau melakukan itu. Yang jelas saya tidak mendapatkan reward atau punishment, mungkin hanya disiplin diri sendiri dalam menjaga berat badan.
Tapi.... diluar itu semua.. ngga ada satu orangpun yang tau perasaan saya saat itu. Intelektualitas saya seperti dilecehkan, isi otak berbanding terbalik dengan bentuk badan yang tersembunyi di balik blazer yang dikenakan tiap on air. Tertekan. Sedih. Malu. Beberapa kali saya mengundurkan diri sebagai penyiar, namun atasan-atasan yang lain dan teman-teman seprofesi memberikan semangat untuk terus maju..
Hey, ini prestise cyiinnn!Okelah..
Ketika harus berpisah dengan layar kaca di tahun 2008 karena hamil, rasanya semua beban hilang, plong. Lega. Ngga ada ketakutan untuk tampil 'buruk'. Tapi akhirnya juga jadi kebablasan. 20kg kelebihan berat badan, syukses diraih.. halah.
gambarnya dari sini http://wtfhappen.com/womens-ideal-body-size-for-men/
Hari ini, saya nggak lebih langsing dari 7 tahun lalu. Saya masih menyimpan kelebihan 'baby weight' yang saya dapatkan saat hamil dulu. Tapi saya nggak tertekan, dan lebih santai dalam menjalankan hidup. Diet? not exactly a diet like mayo diet whatsoever, tapi saya lebih menerapkan pola makan yang seimbang, antara karbo intake dan protein, serta sayur dan buah. Tiap pagi makan 1 buah pisang dan minum infused water dengan irisan lemon.. bikin kenyang lebih lama dan urusan 'setoran' lebih lancar. Rajin mengkonsumsi bubuk katul juga cukup menyamankan pencernaan dari makanan-makanan sejenis steak, junk food dan cakes. Rajin squat dan jogging kecil-kecilan di sekitar rumah, juga cukup membantu menjaga kebugaran tubuh.
I love food. I love to eat. Siapapun yang jadi pasangan saya, harus paham itu (dan harus bisa menerimanya dengan lapang dada...:-)) Saya menikmati hidup. Saya mecintai diri saya seperti apa adanya saat ini, karena ngga ada gunanya menyesali dan meratapi berat badanmu dengan keluhan tiada akhir. Enjoy aja lah.. Banyak hal yang bisa ditampilkan untuk bisa menutupi kekurangan yang ada.
That's the secret of being alive..
Jakarta, 11 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar