Bukaaaaannn...
Postingan ini bukan berisi resep martabak berwarna merah mentereng. Ini cuma sedikit review nggak penting dari tukang jajan (baca : saya -red).
Sebagai penggemar martabak, biasanya saya ngga pernah beralih dari 2 type martabak. Martabak manis keju dan martabak telur. Selalu menu itu-itu saja yang dipesan. Pernah nyobain martabak 'kekinian' macam martabak nutella dan toblerone... ngga suka! not my kinda thing..
Nah suatu sore di bulan Ramadhan lalu, saya melewati daerah Menteng, tertarik dengan plang besar di ujung jalan, akhirnya mampirlah ke tempat yang udah berbulan-bulan bikin penasaran. Ceki2 menu... dan pesen martabak red velvet oreo cheese cream yang konon jadi andalan disini.
Begini penampakannya...
Diluar dugaan.. martabak ini punya tekstur fluffy dan moist, lembut dan buttery. Rasanya juga ngga terlalu manis, dengan sedikit semburat rasa gurih keju dan homemade cream cheese. Untuk oreo remuk yang dicampur didalamnya ngga usah ditanya lagi lah ya.. pokoknya martabak ini punya sensasi rasa unik yang membuat lidah ngga pengen berhenti ngunyah... ah itu sih sayaaaahhh ajaaahhh!
Ini pricelistnya ...
Lokasi :
Jl. HOS Cokroaminoto No.1,
Menteng, Jakarta.
Phone : ( 021 ) 3915757 / 081585888588
IG : @martabakkumenteng
Rabu, 19 Agustus 2015
Selasa, 18 Agustus 2015
Senin, 17 Agustus 2015
Separation Anxiety
Tiap menunggu Nevan di sekolah, ada satu anak yg menarik perhatian saya. Seorang gadis cilik berusia 6 tahun, dg pipi gembil, kulit kecoklatan dan rambut dikuncir dua. Secara visual, saya seperti melihat diri saya 30-an tahun lalu.
Tapi bukan itu sih ceritanya. Gadis cilik yang bernama Ara ini terlihat selalu didampingi sang ayah. Mulai dari jam mulai belajar sampai saatnya pulang, sang ayah berada tak jauh dari sisinya. Menunggu dengan sabar di depan kelas. Bahkan pada jam pelajaran olahraga, sang ayah juga duduk di pinggir lapangan bersama Ara. Gadis cilik ini seperti mengalami "separation anxiety". Hal ini bisa dibilang lumrah untuk anak di usia pra sekolah dan di awal-awal tahun ajaran baru.
Hampir 30 tahun lalu kejadian yang nyaris serupa menimpa saya. Sepanjang kelas 1 dan 2 sekolah dasar, bisa dihitung dengan jari, berapa kali saya duduk di kelas tanpa ditunggui bapak atau mama. Masih jelas dalam ingatan saat bapak duduk di depan pintu kelas dengan bangku kecil, dan dengan sabar menunggui gadis kecilnya yang merajuk bila ditinggal.
Gangguan 'separation anxiety' bukan hanya menimpa anak2. Remaja bahkan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Kecemasan berlebihan akan kehilangan orang yang dicintai dan ketakutan akan sesuatu yang buruk akan terjadi, menjadi pangkal semua masalah.
Berikut tips tips mengelola separation anxiety pada anak seperti yang diambil dari https://kurniaberbagi.wordpress.com/2015/03/10/mengenal-separation-anxiety-kecemasan-akan-perpisahan/
1. Kondisikan kepada anak jika Anda hendak meninggalkan anak Anda. Anda tidak perlu terlalu khawatir dan membatalkan perjalanan atau pekerjaan Anda. Anda tetap bisa meninggalkan anak Anda dengan cara mengkondisikan tentang tujuan Anda. Beritahukan kepada anak bahwa “Ayah harus bekerja sekarang ! Sebentar lagi pasti kembali” atau “Ibu pergi ke pasar dulu ! Adek di sini dulu ya ! Main sama mbak !”. Jelaskan kepada anak alasan Anda pergi dan yakinkan anak bahwa Anda pasti kembali.
2. Berikan kesibukan kepada anak. Sebelum pergi, Anda bisa memberikan kesibukan kepada anak Anda. Misalkan, bermain dengan permainan yang disukainya atau dengan menidurkan anak Anda sebelum anda berangkat. Dengan memberi kesibukan lain dengan pengasuh atau anggota keluarga Anda yang lain (kakek, nenek, kakak) maka anak Anda bisa sejenak bermain atau melakukan kesibukan lain dan dapat beradaptasi dengan perpisahan.
3. Ajari anak tentang kesabaran. Anda bisa menanamkan kesabaran terhadap anak Anda. Jangan takut untuk sementara berpisah dengan anak Anda. Jangan biarkan anak terlalu terpaut dengan Anda. Biarkan anak Anda dapat melatih dirinya untuk sabar menunggu sampai Anda pulang. Tapi yang harus diperhatikan oleh orang tua, anak tetap harus diperhatikan kebutuhannya dan ajaklah anak Anda bermain atau melakukan aktifitas bersama Anda jika Anda sedang bersamanya.
4. Pasangan suami istri harus bekerjasama di dalam mengelola separation anxiety ini. Antara pasangan suami istri harus bersama sama merawat anak dan meyakinkan anak untuk dapat kuat di dalam mengelola ketakutan mereka. Kerjasama yang kuat dan harmonis sangat diperlukan bagi tumbuh kembang anak.
Saya sendiri survived dari 'separation anxiety' selepas kelas 2 SD. Kebetulan kemampuan akademik saya masih cukup baik walaupun tertinggal beberapa bulan pelajaran. Saya bisa masuk kelas 'akselerasi' dan langsung lompat ke kelas 4 SD.
Note : Tulisan ini menerbitkan rindu terhadap sosok almarhum bapak..
Tapi bukan itu sih ceritanya. Gadis cilik yang bernama Ara ini terlihat selalu didampingi sang ayah. Mulai dari jam mulai belajar sampai saatnya pulang, sang ayah berada tak jauh dari sisinya. Menunggu dengan sabar di depan kelas. Bahkan pada jam pelajaran olahraga, sang ayah juga duduk di pinggir lapangan bersama Ara. Gadis cilik ini seperti mengalami "separation anxiety". Hal ini bisa dibilang lumrah untuk anak di usia pra sekolah dan di awal-awal tahun ajaran baru.
Hampir 30 tahun lalu kejadian yang nyaris serupa menimpa saya. Sepanjang kelas 1 dan 2 sekolah dasar, bisa dihitung dengan jari, berapa kali saya duduk di kelas tanpa ditunggui bapak atau mama. Masih jelas dalam ingatan saat bapak duduk di depan pintu kelas dengan bangku kecil, dan dengan sabar menunggui gadis kecilnya yang merajuk bila ditinggal.
Gangguan 'separation anxiety' bukan hanya menimpa anak2. Remaja bahkan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Kecemasan berlebihan akan kehilangan orang yang dicintai dan ketakutan akan sesuatu yang buruk akan terjadi, menjadi pangkal semua masalah.
Berikut tips tips mengelola separation anxiety pada anak seperti yang diambil dari https://kurniaberbagi.wordpress.com/2015/03/10/mengenal-separation-anxiety-kecemasan-akan-perpisahan/
1. Kondisikan kepada anak jika Anda hendak meninggalkan anak Anda. Anda tidak perlu terlalu khawatir dan membatalkan perjalanan atau pekerjaan Anda. Anda tetap bisa meninggalkan anak Anda dengan cara mengkondisikan tentang tujuan Anda. Beritahukan kepada anak bahwa “Ayah harus bekerja sekarang ! Sebentar lagi pasti kembali” atau “Ibu pergi ke pasar dulu ! Adek di sini dulu ya ! Main sama mbak !”. Jelaskan kepada anak alasan Anda pergi dan yakinkan anak bahwa Anda pasti kembali.
2. Berikan kesibukan kepada anak. Sebelum pergi, Anda bisa memberikan kesibukan kepada anak Anda. Misalkan, bermain dengan permainan yang disukainya atau dengan menidurkan anak Anda sebelum anda berangkat. Dengan memberi kesibukan lain dengan pengasuh atau anggota keluarga Anda yang lain (kakek, nenek, kakak) maka anak Anda bisa sejenak bermain atau melakukan kesibukan lain dan dapat beradaptasi dengan perpisahan.
3. Ajari anak tentang kesabaran. Anda bisa menanamkan kesabaran terhadap anak Anda. Jangan takut untuk sementara berpisah dengan anak Anda. Jangan biarkan anak terlalu terpaut dengan Anda. Biarkan anak Anda dapat melatih dirinya untuk sabar menunggu sampai Anda pulang. Tapi yang harus diperhatikan oleh orang tua, anak tetap harus diperhatikan kebutuhannya dan ajaklah anak Anda bermain atau melakukan aktifitas bersama Anda jika Anda sedang bersamanya.
4. Pasangan suami istri harus bekerjasama di dalam mengelola separation anxiety ini. Antara pasangan suami istri harus bersama sama merawat anak dan meyakinkan anak untuk dapat kuat di dalam mengelola ketakutan mereka. Kerjasama yang kuat dan harmonis sangat diperlukan bagi tumbuh kembang anak.
Saya sendiri survived dari 'separation anxiety' selepas kelas 2 SD. Kebetulan kemampuan akademik saya masih cukup baik walaupun tertinggal beberapa bulan pelajaran. Saya bisa masuk kelas 'akselerasi' dan langsung lompat ke kelas 4 SD.
Note : Tulisan ini menerbitkan rindu terhadap sosok almarhum bapak..
Sekeping Jiwa Istimewa
Jika yang kamu cari kesempurnaan fisik semata, seiring berjalannya waktu.. perlahan akan pudar.
Jika yang kamu cari kemapanan materi, dalam hitungan detik bisa hilang, karena Tuhan memberi dan mengambil semua darimu sesuai kehendakNya.
Temukan yang bisa memberikan ketenangan jiwa.
Temukan yang bisa menenangkan hati.
Temukan yang bisa membentukmu menjadi manusia yang lebih baik, setiap hari, sepanjang hidupmu.
Temukan ia, dengan sekeping jiwa istimewa, yang tidak menjanjikanmu kehidupan manis semata namun menemanimu menjalani terjalnya tebing kehidupan.
Jika yang kamu cari kemapanan materi, dalam hitungan detik bisa hilang, karena Tuhan memberi dan mengambil semua darimu sesuai kehendakNya.
Temukan yang bisa memberikan ketenangan jiwa.
Temukan yang bisa menenangkan hati.
Temukan yang bisa membentukmu menjadi manusia yang lebih baik, setiap hari, sepanjang hidupmu.
Temukan ia, dengan sekeping jiwa istimewa, yang tidak menjanjikanmu kehidupan manis semata namun menemanimu menjalani terjalnya tebing kehidupan.
Pinch Cake alias Kue Cubit
kue cubit green tea yang bubuk green tea nya ngga terlalu banyak
kue cubit original pake meisjes kesukaan Nevan
Bahan :
- 2 butir telur
- 100gr gula pasir
- 100gr tepung terigu
- 100gr margarin, lelehkan
- 1/2 sdt vanili ekstrak
- 1/2 sdt soda kue
- 1/2 sdt baking powder
- 1/2 sdt green tea bubuk yang dilarutkan dengan 3 sdm air panas (untuk yg rasa green tea)
- 125 ml susu cair
- Masukkan telur dan gula, kocok sampai mengembang dan warnanya berubah menjadi pucat.
- Masukkan tepung terigu, sedikt demi sedikit dan aduk hingga rata. Tuang margarin cair, aduk lagi.
- masukkan soda kue, baking powder, dan vanili, dan larutan green tea bubuk (optional tergantung rasa kue cubit, kalo masukkin bubuk green tea juga jangan banyak-banyak karena paiittttttt...) . Aduk kembali.
- Masukkan susu cair dan aduk hingga rata. Supaya agak mengembang, adonan jangan langsung dimasak, tapi diamkan dulu selama kurleb 5 menit.
- Panaskan cetakan kue cubit diatas api paling kecil yang sudah diolesi margarin, masukkan adonan dan toping sesuai selera. Favoritku 1/2 mateng, tapi dikira-kira sendiri aja pake biting/tusuk gigi untuk tingkat kematangannya. Makannya paling enak dalam keadaan masih panas dan cara makannya dengan mencubit-cubit sedikit demi sedikit. Makanya disebut kue cubit. Kalo dicolek-colek aja namanya kue colek, kalo dijawil-jawil ya namanya kue jawil...
Minggu, 16 Agustus 2015
Aku Wanitamu
Wanita tercipta dari rusuk lelaki.
Wanita itu sayap kiri lelaki.
Wanita berhati lembut dan kuat emosi.
Wanita itu butuh dilindungi
Wanita itu harus dijaga perasaan dan keamanannya
Wanita itu tegar, walaupun berkali-kali disakiti namun tetap mampu mencinta.
Wanita itu akan selalu memberikan apapun yang kamu butuhkan darinya.
Tapi, wanita itu selalu butuh kamu.. wahai lelakiku.
Wanita itu aku.
Wanita itu sayap kiri lelaki.
Wanita berhati lembut dan kuat emosi.
Wanita itu butuh dilindungi
Wanita itu harus dijaga perasaan dan keamanannya
Wanita itu tegar, walaupun berkali-kali disakiti namun tetap mampu mencinta.
Wanita itu akan selalu memberikan apapun yang kamu butuhkan darinya.
Tapi, wanita itu selalu butuh kamu.. wahai lelakiku.
Wanita itu aku.
Selasa, 11 Agustus 2015
Selintas
Orang lain hanya melihat wajah, hanya kita yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak, apakah tangis itu sedih atau tidak.
Sesungguhnya, kita juga yang paling tahu apakah kita tulus atau tidak.
Orang lain hanya melihat luar, kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia.
Kita hanya perlu merengkuh rasa damai, dalam hati kita sendiri.
-Gurutta, Rindu by Darwis Tere Liye-
Senin, 10 Agustus 2015
Footstep
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Bukan, ini bukan tentang sepasang sepatu yang selalu bersama, tapi tak bisa bersatu.
Ini tentang pasangan, yang melangkahkan kaki bersama. Seirama dan sejalan.
Tentang menuju ke arah yang sama.
Tentang menghadapi jalan yang terjal dan berliku bersama.
Ini tentang cerita sepasang kaki, yang mulai menyamakan tujuannya.
Jakarta, 11 Agustus 2015 di newsroom yang super dingin, di sela kesibukan menyelesaikan rundown 17 Agustusan.
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Ini tentang pasangan, yang melangkahkan kaki bersama. Seirama dan sejalan.
Tentang menuju ke arah yang sama.
Tentang menghadapi jalan yang terjal dan berliku bersama.
Ini tentang cerita sepasang kaki, yang mulai menyamakan tujuannya.
Jakarta, 11 Agustus 2015 di newsroom yang super dingin, di sela kesibukan menyelesaikan rundown 17 Agustusan.
Size Does Matter
Ada orang-orang tertentu yang diberi 'anugerah' berupa body yang sexy, curvy, langsing, tinggi, bak gitar spanyol atau apapun itulah. Good for them.
Tapi ngga sedikit, wanita yang diberi 'kelebihan'... berat badan.Ya saya ini contohnya.. #uhuk.
I've been dealing with those overweight kinda things, in my whole life kayaknya ya. Sekurus-kurusnya jaman masih gadis dulu, nggak pernah bisa kurus banget juga.
Masih inget rasanya, medio 2004, ketika diterima kerja di sebuah stasiun tv swasta, sebagai reporter sekaligus presenter. Seorang atasan wanita yang sangat tersohor (tsaaaahhhh) memandang saya dari atas sampe bawah, sambil bilang "kayak gini mau jadi presenter? turunin dulu 5kg lagi" dg tatapan keji bak pemain sinteron antagonis. Sejak hari itu, saya pun berjuang mengatasi berbagai macam perasaan yang berkecamuk, semuanya terkait BERAT BADAN. Sigh.
FYI, sejak tahun 2004 saya tetap tampil di layar sebagai presenter berita, dan mungkin tercatat dalam sejarah sebagai presenter tergemuk.. Iya sih saya lebay. Bhay!
Suatu ketika, sang atasan mulai desperate dengan berat badan saya, yang bukannya tambah kurus, malah tambah bahenol. Akhirnya beliau membuat peraturan, dengan meletakkan timbangan badan di ruang make up. Setiap minggu saya harus menimbang berat badan, mencatatnya dalam log book dan melaporkannya ke beliau. Entahlah, apa tujuan beliau melakukan itu. Yang jelas saya tidak mendapatkan reward atau punishment, mungkin hanya disiplin diri sendiri dalam menjaga berat badan.
Tapi.... diluar itu semua.. ngga ada satu orangpun yang tau perasaan saya saat itu. Intelektualitas saya seperti dilecehkan, isi otak berbanding terbalik dengan bentuk badan yang tersembunyi di balik blazer yang dikenakan tiap on air. Tertekan. Sedih. Malu. Beberapa kali saya mengundurkan diri sebagai penyiar, namun atasan-atasan yang lain dan teman-teman seprofesi memberikan semangat untuk terus maju..
Hey, ini prestise cyiinnn!Okelah..
Ketika harus berpisah dengan layar kaca di tahun 2008 karena hamil, rasanya semua beban hilang, plong. Lega. Ngga ada ketakutan untuk tampil 'buruk'. Tapi akhirnya juga jadi kebablasan. 20kg kelebihan berat badan, syukses diraih.. halah.
gambarnya dari sini http://wtfhappen.com/womens-ideal-body-size-for-men/
Hari ini, saya nggak lebih langsing dari 7 tahun lalu. Saya masih menyimpan kelebihan 'baby weight' yang saya dapatkan saat hamil dulu. Tapi saya nggak tertekan, dan lebih santai dalam menjalankan hidup. Diet? not exactly a diet like mayo diet whatsoever, tapi saya lebih menerapkan pola makan yang seimbang, antara karbo intake dan protein, serta sayur dan buah. Tiap pagi makan 1 buah pisang dan minum infused water dengan irisan lemon.. bikin kenyang lebih lama dan urusan 'setoran' lebih lancar. Rajin mengkonsumsi bubuk katul juga cukup menyamankan pencernaan dari makanan-makanan sejenis steak, junk food dan cakes. Rajin squat dan jogging kecil-kecilan di sekitar rumah, juga cukup membantu menjaga kebugaran tubuh.
I love food. I love to eat. Siapapun yang jadi pasangan saya, harus paham itu (dan harus bisa menerimanya dengan lapang dada...:-)) Saya menikmati hidup. Saya mecintai diri saya seperti apa adanya saat ini, karena ngga ada gunanya menyesali dan meratapi berat badanmu dengan keluhan tiada akhir. Enjoy aja lah.. Banyak hal yang bisa ditampilkan untuk bisa menutupi kekurangan yang ada.
That's the secret of being alive..
Jakarta, 11 Agustus 2015
Tapi ngga sedikit, wanita yang diberi 'kelebihan'... berat badan.Ya saya ini contohnya.. #uhuk.
I've been dealing with those overweight kinda things, in my whole life kayaknya ya. Sekurus-kurusnya jaman masih gadis dulu, nggak pernah bisa kurus banget juga.
Masih inget rasanya, medio 2004, ketika diterima kerja di sebuah stasiun tv swasta, sebagai reporter sekaligus presenter. Seorang atasan wanita yang sangat tersohor (tsaaaahhhh) memandang saya dari atas sampe bawah, sambil bilang "kayak gini mau jadi presenter? turunin dulu 5kg lagi" dg tatapan keji bak pemain sinteron antagonis. Sejak hari itu, saya pun berjuang mengatasi berbagai macam perasaan yang berkecamuk, semuanya terkait BERAT BADAN. Sigh.
FYI, sejak tahun 2004 saya tetap tampil di layar sebagai presenter berita, dan mungkin tercatat dalam sejarah sebagai presenter tergemuk.. Iya sih saya lebay. Bhay!
Suatu ketika, sang atasan mulai desperate dengan berat badan saya, yang bukannya tambah kurus, malah tambah bahenol. Akhirnya beliau membuat peraturan, dengan meletakkan timbangan badan di ruang make up. Setiap minggu saya harus menimbang berat badan, mencatatnya dalam log book dan melaporkannya ke beliau. Entahlah, apa tujuan beliau melakukan itu. Yang jelas saya tidak mendapatkan reward atau punishment, mungkin hanya disiplin diri sendiri dalam menjaga berat badan.
Tapi.... diluar itu semua.. ngga ada satu orangpun yang tau perasaan saya saat itu. Intelektualitas saya seperti dilecehkan, isi otak berbanding terbalik dengan bentuk badan yang tersembunyi di balik blazer yang dikenakan tiap on air. Tertekan. Sedih. Malu. Beberapa kali saya mengundurkan diri sebagai penyiar, namun atasan-atasan yang lain dan teman-teman seprofesi memberikan semangat untuk terus maju..
Hey, ini prestise cyiinnn!Okelah..
Ketika harus berpisah dengan layar kaca di tahun 2008 karena hamil, rasanya semua beban hilang, plong. Lega. Ngga ada ketakutan untuk tampil 'buruk'. Tapi akhirnya juga jadi kebablasan. 20kg kelebihan berat badan, syukses diraih.. halah.
gambarnya dari sini http://wtfhappen.com/womens-ideal-body-size-for-men/
Hari ini, saya nggak lebih langsing dari 7 tahun lalu. Saya masih menyimpan kelebihan 'baby weight' yang saya dapatkan saat hamil dulu. Tapi saya nggak tertekan, dan lebih santai dalam menjalankan hidup. Diet? not exactly a diet like mayo diet whatsoever, tapi saya lebih menerapkan pola makan yang seimbang, antara karbo intake dan protein, serta sayur dan buah. Tiap pagi makan 1 buah pisang dan minum infused water dengan irisan lemon.. bikin kenyang lebih lama dan urusan 'setoran' lebih lancar. Rajin mengkonsumsi bubuk katul juga cukup menyamankan pencernaan dari makanan-makanan sejenis steak, junk food dan cakes. Rajin squat dan jogging kecil-kecilan di sekitar rumah, juga cukup membantu menjaga kebugaran tubuh.
I love food. I love to eat. Siapapun yang jadi pasangan saya, harus paham itu (dan harus bisa menerimanya dengan lapang dada...:-)) Saya menikmati hidup. Saya mecintai diri saya seperti apa adanya saat ini, karena ngga ada gunanya menyesali dan meratapi berat badanmu dengan keluhan tiada akhir. Enjoy aja lah.. Banyak hal yang bisa ditampilkan untuk bisa menutupi kekurangan yang ada.
That's the secret of being alive..
Jakarta, 11 Agustus 2015
Minggu, 09 Agustus 2015
Stop and Stay..
And i understand...
I understand why people holding hands.
I'd always thought it was about 'possessiveness' saying "hey, this is mine!"
But, it's about maintaining contact and feeling..
It's about speaking without words.
It's about 'i want you with me'
and of course it's about 'don't go... please stay with me'
Yeah YOU.. stop and stay!
Jakarta, 10 Agustus 2015
BA - NA - NA
Setiap pagi..
Apa yang tidak pernah tertinggal? Buat saya, 1 buah pisang!
Maklum, saya orangnya nyebelin kalo laper.. cranky, bad mood.. u name it. Pokoknya ngga enakeun kalo perut belum terisi. Sementara itu, berangkat saat matahari baru kucek-kucek matanya untuk bangun juga pe-er banget ya untuk cari makan. Pilihannya kalo ngga roti ya ...pisang.
Sudah sekitar 3 tahun terakhir, setiap hari di pagi hari selalu makan pisang. Saya pikir, mungkin masih ada keturunan Minions.. eh ternyata cuma keturunan Mongkih semata.. eh gimana sih. Banyak banget kok keuntungan makan pisang sebijik sehari.
Source : http://foodmatters.tv/articles-1/25-powerful-reasons-to-eat-bananas
If you think bananas are just for monkeys, think again.
- Bananas help overcome depression due to high levels of tryptophan, which is converted into serotonin -- the happy-mood brain neurotransmitter.
- Eat two bananas before a strenuous workout to pack an energy punch and sustain your blood sugar.
- Protect against muscle cramps during workouts and nighttime leg cramps by eating a banana.
- Counteract calcium loss during urination and build strong bones by supplementing with a banana.
- Improve your mood and reduce PMS symptoms by eating a banana, which regulates blood sugar and produces stress-relieving relaxation.
- Bananas reduce swelling, protect against type II diabetes, aid weight loss, strengthen the nervous system, and help with the production of white blood cells, all due to high levels of vitamin B-6.
- Strengthen your blood and relieve anemia with the added iron from bananas.
- High in potassium and low in salt, bananas are officially
recognized by the FDA as being able to lower blood pressure and protect
against heart attack and stroke.
Eating Bananas Aids Digestion
- Rich in pectin, bananas aid digestion and gently chelate toxins and heavy metals from the body.
- Bananas act as a prebiotic, stimulating the growth of friendly bacteria in the bowel. They also produce digestive enzymes to assist in absorbing nutrients.
- Constipated? High fiber in bananas can help normalize bowel motility.
- Got the runs? Bananas are soothing to the digestive tract and help restore lost electrolytes after diarrhoea.
- Bananas are a natural antacid, providing relief from acid reflux, heartburn and GERD.
- Bananas are the only raw fruit that can be consumed without
distress to relieve stomach ulcers by coating the lining of the stomach
against corrosive acids.
Natural Cures From A Simple Banana
- Eating bananas will help prevent kidney cancer, protects the eyes against macular degeneration and builds strong bones by increasing calcium absorption.
- Bananas make you smarter and help with learning by making you more alert. Eat a banana before an exam to benefit from the high levels of potassium.
- Bananas are high in antioxidants, providing protection from free radicals and chronic disease.
- Eating a banana between meals helps stabilize blood sugar and reduce nausea from morning sickness.
- Rub a bug bite or hives with the inside of the banana peel to relieve itching and irritation.
- Control blood sugar and avoid binging between meals by eating a banana.
- Eating a banana can lower the body temperature and cool you during a fever or on a hot day.
- The natural mood-enhancer tryptophan, helps to relieve Seasonal Affective Disorder (SAD).
- Quitting smoking? Bananas contain high levels of B-vitamins as well as potassium and magnesium to speed recovery from the effects of withdrawal.
- Remove a wart by placing the inside of a piece of banana peel against the wart and taping it in place.
- Rub the inside of a banana peel on your leather shoes or handbag and polish with a dry cloth for a quick shine.
PETRICHOR
Hmmm...
Kamu tau apa terbaik dari setiap rintik hujan yang turun membasahi bumi?
Bukan gemericik air, ataupun hembusan udara sejuk yang seolah menusuk permukaan kulit...
Tapi.. aroma tanah kering yang disapu tetesan demi tetesan air dari langit, yang meninggalkan jejak begitu indah untuk indera penciumanku ini..
Dan aroma itu selalu membuatku mengembara dalam pikiran..
Ah..
Jakarta, 10 Agustus 2015
Langganan:
Postingan (Atom)